Manisan Mangga dan Manisan Kedondong

 

Dulu penjaja manisan mangga dan kedondong banyak dijumpai di bus. Mereka menawarkan dagangannya bersama tahu goreng dan telur rebus. Karena uang sakuku tak banyak dan ibu sering melarangku jajan sembarangan, aku sangat jarang merasai manisan tersebut. Bagiku mereka jajanan yang mewah.

Rasa asam manis kedondong dan mangga muda itu serasi dengan serbuk asin pedas berwarna merah muda. Suatu kali aku mencobai merasai kemewahan tersebut. Aku jajan selama perjalanan naik bus. Mencobai berbagai makanan. Tentunya yang harganya masih terjangkau.

Aku membeli permen liat jahe. Permen tersebt berbungkus kertas putih bermotif biru dan ada unsur warna merahnya. Ada bubuk putih menutupi permen lengket kenyal jahe yang berwarna kecokelatan.

Aku suka membelinya. Dulu harga seribu rupiah. Kadang-kadang aku membeli permen asem. Ini juga enak. Harganya juga sama.

Setiap kali menikmati permen jahe itu aku ingat nenek. Ia dulu sering membeli permen jahe itu. Ditaruhnya di atas lemari, kadang-kadang di atas buffet. Bila aku saat itu jadi anak yang baik, nenel memberiku makanan. Salah satunya permen jahe ini.

Aku kembali jajan di perjalanan lainnya. Kali ini tahu goreng. Tahu ini dalamnya kopong alias tak ada isinya. Agak asin Disantap dengan cabe ijo. Enak juga untuk mengganjal perut jika lapar.

Paling enak jajan saat duduk sendirian di bangku di bus. Karena jika ada penumpang lain, kadang-kadang ada rasa sungkan. Kalau menawari permen sih tak masalah. Tapi untuk lainnya agak kurang enak. Sementara uang sakuku saat mahasiswa terhitung cekak.

Momen berharga saat ada penjual manisan dan aku punya uang. Aku ingin sekali. Manisan mangga satu dan manisan kedondong satu. Mereka memiliki kuah berwarna kuning kehijauan. Nampak asam dan manis.

Momen menyantap manisan ini sungguh menyenangkan. Mereka selalu terasa mewah di mataku saat itu. Mungkin saat ini juga.

Saat ini aku membayangkan berada di bus Surabaya-Malang, duduk sendirian di bangku baris keempat, lalu asyik jajan manisan, tahu goreng, dan permen jahe.