Mie Godog dan Nasi Goreng Jawa dengan Anglo
Di daerah seperti di Surakarta dan Yogyakarta jamak ditemui Mie Jawa yang dimasak satu-persatu di atas anglo. Bahan bakarnya pun menggunakan arang. Di Jakarta hal ini juga bisa ditemui di kawasan Kalisari, tepatnya di Mie Jawa Mbak Yani.
Dengan sabar aku menunggu pesananku. Sudah malam, sehingga antrian pembeli sudah mulai berkurang. Dulu aku sengaja datang sore-sore pas baru dibuka agar bebas antrian dan bisa menyantap di tempatnya. Makan mie godog ataupun nasi goreng memang lebih enak langsung disantap.
Malam itu aku memesan nasi goreng istimewa dengan rasa agak pedas. Sambil menunggu kuperhatikan tempat makannya lebih bagusan, ubinnya sudah diganti dan ruangannya ditata lebih rapi sehingga terasa lebih lega. Tapi cara memasaknya tetap dipertahankan, menggunakan anglo dan bahan bakar arang.
Cara memasak nasi gorengnya relatif sama dengan penjual nasi goreng keliling. Hanya isiannya yang berbeda, dan mungkin juga ada bumbu rahasianya. Di dalamnya ada potongan sawi hijau, kubis atau kol, dan juga suwiran ayam.
Sambil meminta maaf ia berujar porsiku kebanyakan. Wah memang porsiku begitu besar. Aku jadi was-was apakah berhasil menghabiskannya.
Malam itu hawa begitu panasnya. Aku memesan es jeruk sebagai teman nasi goreng. Ya, dengan tekun aku menyendok satu demi persatu. Rasanya ada unsur manisnya, gurih dari suwiran ayam, pedas, dan juga ada nuansa segar dari potongan tomat dan sayurannya. Memang enak nasi goreng di sini, tidak begitu berminyak, sehingga tidak bikin eneg.
Sebelumnya, sudah beberapa bulan lalu sebelum pandemi hadir, aku memesan bakmi godog. Bakminya porsinya begitu besar. Di dalamnya ada telur, suwiran ayam, dan sayuran. Rasanya gurih dan segar.
Harga makanannya mungkin relatif lebih mahal dibadingkan nasi goreng dan bakmi pada umumnya. Bakmi godog dan nasi goreng Jawa yang spesial harganya Rp 18 ribu. Sedangkan es jeruknya Rp 5 ribu.
Jika Kalian ingin bersantap, bisa datang ke Kalisari no 62, tak jauh dari Kelurahan Kalisari.
Komentar
Posting Komentar