Jadah Tempe, Jajanan yang Mengenyangkan dan Bergizi
Jadah tempe? Aku langsung tertarik mendengarnya. Bola mataku membesar memerhatikan jajanan tersebut yang tertata rapi di wadah. Baru kali itu aku mendengarnya dan merasa penasaran.
Di kampung halamanku di Malang, jadah lebih umum disebut tetel. Ia terbuat dari campuran ketan dan santan. Rasanya gurih. Dulu Ibu lebih suka menyajikannya dengan digoreng. Rasanya jadi makin sedap. Setelahnya bisa disantap langsung atau dicocol dengan gula pasir.
Tetanggaku menjadikan tetel alias jadah sebagai makanan khas untuk tamu saat hari raya. Ya, hanya ada di rumah tetangga tersebut. Aku belum pernah menjumpai di tempat lainnya. Jadah itu disandingkan dengan tape ketan hitam. Jadah yang gurih bersanding dengan tape ketan hitan yang manis asam segar. Sensasinya bukan hanya pada rasa yang berbeda tapi kemudian melengkapi. Juga pada teksturnya. Lunak dan agak liat dari tetel, dan krenyes-krenyes dari tape ketan hitamnya.
Nah baru di Klaten aku menjumpai jadah tempe. Kata pemilik tempe Echo, jajanan ini khas dari Kaliurang. Biasanya dibawa oleh petani untuk mengganjal perut, karena sifatnya mengenyangkan dan juga enak.
Ada yang menyebutnya burger atau sandwich dengan cita rasa lokal. Hehehe ada-ada saja.
Aku mencobainya. Jadah yang gurih berpadu dengan tempe yang rupanya telah dibacem. Ya, tempe bacem itu legit dan gurih. Perpaduan yang unik, gurih dan manis, lunak liat dan tekstur tempe yang tebal. Makanan ini enak dan bisa disantap dengan cabe rawit jika ingin pedas.
Sandwich lokal |
Satu jadah tempe rupanya mengenyangkan. Makanan ini juga kaya gizi. Ia mengandung karbohidrat, protein, dan juga mineral.
Tampilannya juga menarik. Lapis putih dan cokelat seperti kue talam. Jadah tempe, jajanan khas yang mengenyangkan, enak, dan juga sehat.
Komentar
Posting Komentar