Si Cantik Sate Lilit
Siapa yang suka santapan khas Bali? Nah, Bali itu memiliki sate yang khas disebut sate lilit. Dagingnya tidak dipotong-potong melainkan dicampurkan dengan bumbu seperti adonan baru kemudian dibakar. Yuk simak kisah si sate lilit yang menggoda.
Sate lilit saat ini sering tampil di meja prasmanan. Hidangan ini rasanya lembut di lidah tapi dari segi kelezatan tak kalah nikmat dengan aneka sate nusantara lainnya.
Sate khas Bali ini termasuk salah satu dari 30 ikon nusantara tradisional Indonesia. Sate ini bisa dibuat dari bahan daging sapi atau babi, ayam juga ikan.
Bahan daging ataupun ikan tersebut dicincang halus baru kemudian dicampurkan dengan beragam bumbu halus seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah, kencur, kunyit, lengkuas, gula merah, serai, kemiri sangrai, dan garam. Oh ya ada tambahan kelapa parut dan santan, juga daun jeruk iris dan air jeruk nipis.
Setelah itu adonan dikepalkan pada luluh atau tusuk sate yang diameternya lebih besar dan tumpul. Saat ini biasanya diganti dengan batang serai yang menyumbangkan aroma serai yang khas dan berkontribusi pada penampilan sate lilit yang makin cantik.
Setelah itu sate kemudian dipanggang. Sate yang matang bisa disajikan bersama sambal matah. Di Bali biasanya sate lilit tampil bersama sop ikan atau be pasih mekuah. Ikan yang digunakan untuk sop umumnya ikan tuna yang gurih dan berdaging padat.
Meskipun sate lilit beken di Bali, di beberapa daerah di Lombok juga terdapat sate yang mirip dan disebut sate pusut. Mengapa di Lombok terdapat sate yang mirip sate lilit? Oleh karena kerajaan Karangasem di Bali pernah meluaskan pengaruhnya hingga ke sebagian wilayah Lombok.
Rasa sate lilit itu kaya. Ada rasa gurih dari bahan protein dan kelapa, harum yang menyegarkan dari jeruk dan serai dan tekstur yang lembut di lidah. Sate lilit begitu sedap disantap dengan nasi hangat.
Sate lilit dengan batang serai (dok. Buku Ikon Kuliner Tradisional Indonesia, Kemenpar) |
Salam Pecinta Kuliner:)
Komentar
Posting Komentar