Hidangan Hebring Berbahan Daging Kambing
Perayaan Idul Adha identik dengan daging kambing. Jika
Kalian sudah bosan memasak daging kambing sebagai gulai ataupun sate, maka
beberapa masakan ini bisa menjadi inspirasi untuk memberikan warna lain dalam
hidangan kambing. Ada tengkleng,
tongseng, hingga nasi goreng kambing.
Daging kambing berbeda dengan daging sapi. Umumnya daging
kambing memiliki aroma yang khas dan rasa yang lebih manis dibandingkan daging
sapi. Masakan yang umum terbuat dari daging kambing di Indonesia adalah gulai
dan sate. Ada juga yang menyajikannya sebagai kambing guling.
Saat ke daerah Tegal hingga Pekalongan maka terdapat warung
tenda dan depot sate kambing muda di pinggir jalan. Oleh karena menggunakan
daging kambing muda maka dagingnya begitu empuk dan berasa manis. Sate ini
sudah enak tanpa sambal kecap. Biasanya sate ini juga dihidangka bersama sop
dengan isian wortel, kentang, tulang dan daging kambing. Dulu saya kurang suka
dengan sate dan sop daging kambing. Tapi setelah terbiasa menyantapnya di Puncak
dengan warung yang terkenal yaitu H. Kadir, saya pun menyukainya. Memang
harganya lumayan menguras kantong, jadi ya jarang-jarang ke tempat ini. Di
dekat rumah, sate kambing biasa dihargai Rp 14 ribu/5 tusuk dan sopnya sekitar
Rp 20 ribu. Sedangkan di daerah Tegal harganya bisa Rp 50 ribu/lusin. Mending
menanyakan dulu harganya karena saya pernah mengalami ‘digethok’ saat bersantap
sate kambing muda.
Sup Kambing |
Jenis sate yang menggunakan kambing lainnya adalah sate madura
dan sate maranggi. Seperti yang saya kisahkan di artikel sebelumnya, untuk
membuat sate maranggi maka dagingnya diungkep bersama bumbunya sehingga
bumbunya sudah merasuk dan sebenarnya tak perlu lagi cocolan. Yang juga mirip dengan sate apalagi kalau
bukan masakan yang ditunggu saat resepsi pernikahan, yaitu kambing guling.
Kambing guling ini sudah enak dagingnya tanpa sambal kecap. Masakan ini umumnya
paling cepat habis saat resepsi pernikahan.
Hidangan berikutnya dari daging kambing adalah tengkleng dan
gulai. Menurut saya masakan ini mirip-mirip dari segi rasa. Hanya tengkleng
lebih ringan dan isiannya kebanyakan tulang. Ya, tak heran jika harganya lebih
murah. Masakan tengkleng ini saya jumpai di daerah Surakarta. Empal gentong
juga mirip dengan gulai hanya agak ringan. Dan saya rasa daging kambing juga
bisa dimasak ala empal gentong.
Tongseng juga berbahan daging kambing. Masakan ini seperti
campuran gulai dan semur. Ada yang menggunakan santan, ada juga yang
menggantinya dengan kemiri. Lalu bumbunya di antaranya ada kecap, lada, bawang
putih, dan bawang merah. Sebagai isiannya selain irisan daging, ada tomat,
kubis yang dirajang dan renyah, juga irisan bawang putih. Rasanya hangat,
gurih, dan sedap. Di Jakarta seporsi tongseng daging kambing rata-rata Rp 18-20
ribu. Masakan yang mirip adalah krengsengan dimana bumbunya lebih kental dan
tanpa santan. Krengsengan biasanya menggunakan daging sapi, tapi ada juga yang
menggunakan daging kambing.
Masakan kambing lainnya tak kalah sedap adalah nasi goreng
kambing. Kambing diiris lalu dicampur dengan bumbu nasi goreng ditumis hingga
harum lalu ditambahkan nasi hingga matang dan bumbu tercampur rata. Nasi goreng
kambing paling populer adalah Nasi Goreng Kebun Sirih. Saya pernah ke sana dan
nasinya dimasak dalam wajan yang besar untuk porsi yang cukup banyak. Nasi
gorengnya memang mantap dan biasanya disertai dengan emping dan acar.
Nasi goreng kambing |
Oh ya daging domba dan daging kambing memang selintas mirip.
Tapi dari pengalaman memasak daging domba, aromanya tak setajam daging kambing
dan lemaknya tidak banyak. Dagingnya relatif lebih padat. Domba sendiri
biasanya dijadikan isian kebab dan juga sering menjadi bahan masakan Timur
Tengah dan India seperti teman nasi kebuli dan masala.
Jika masih bingung hendak diolah seperti apakah daging
kambing maka juga bisa disajikan sebagai empal dengan diungkep bersama bumbu
dan santan beserta daun salam serta serai sebelum kemudian digoreng dan
disantap bersama sambal.
gambar ada yang pernah dipublikasikan di openriceID
Komentar
Posting Komentar