Kue Rangi yang Legit dan Es Selendang Mayang yang Sedap
Kue rangi, kue khas milik warga
Betawi, ini semakin sulit ditemui. Bentuknya mirip kue serabi jaman dulu dengan
adonan sederhana serta siraman gula merah cair. Hemmm.. enak sekali jika
disantap saat masih hangat dengan rasa gurih dan manis yang kuat. Es Selendang
Mayang juga tak kalah menggoda, dengan sajiannya yang cantik dan rasanya yang
segar.
Saya kenal kali pertama kue ini
berkat rekan kantor yang suka membawakan jajan tradisional khas Betawi. Ia
pernah membawakan kue Dading, Comro, Rangi, dan Selendang Mayang. Kue-kue ini
meski jadul rasanya enak dan tidak kalah dengan kue –kue modern.
Saat pindah kerja dan rumah ke
Jakarta Timur saya sudah tidak pernah lagi bertemu dengan rekan kerja saya
tersebut. Beruntung di tempat saya tinggal, masih ada penjual kue Rangi
keliling. Mereka menawarkan dagangannya dengan sepeda. Sasaran utamanya adalah
anak-anak dan mereka yang menyukai dan ingin bernostalgia bersama kue-kue
tradisional.
Jangan bandingkan kue ini dengan
kue-kue modern. Yang pasti Anda akan mendapatkan kue ini hangat, atau bisa jadi
dibuat pada saat itu juga. Harganya juga sangat terjangkau. Dengan 2000 perak,
kue rangi pun siap dinikmati.
Kue Rangi Asli Betawi (sumber:di sini) |
Abang penjual memasak kue Rangi
dengan peralatan sederhana, dengan arang dan cetakan seperti kue serabi namun
dengan ketebalan yang lebih tipis. Sembari menunggu loyang cukup panas, ia
mengaduk santan dengan tepung beras serta garam, namun dengan jumlah tepung
yang lebih banyak sehingga menghasilkan tekstur yang kasar. Setelah adonan tercampur
rata baru dituangkan ke cetakan.
Saat adonan setengah matang baru
adonan gula merah cair yang dicampur dengan tepung tapioka dituangkan di
atasnya secara merata. Kemudian loyang ditutup sejenak hingga terbit aroma yang
menggoda. Tutup dibuka, uap yang harum pun semakin menguar. Jadilah kue rangi
yang gurih dan legit. Kue Rangi ini
cocoknya dimakan seraya menyesap kopi pahit sore hari. Hemmm... rasanya nikmat.
Perjumpaan dengan Selendang Mayang
terjadi tak sengaja. Saya dan suami berkendara
siang hari dan merasa kepanasan. Ketika mencari-cari warung es,
pandangan saya tertumbuk ke gerobak sepeda bertuliskan Selendang Mayang. Ada
banyak orang yang berkerumun, pertanda jajanan ini banyak disukai.
Saya pun ikut mengantri. Satu orang
bisa memesan 3-5 bungkus. Wah diam-diam saya cemas takut tidak kebagian. Dan
saat giliran saya tiba, hanya tersisa porsi satu bungkus. Okelah, tidak
apa-apa. Satu porsi juga ternyata cukup untuk dinikmati berdua.
Selendang Mayang ini indah dengan
paduan warna yang mencolok tetapi elegan. Ada warna merah, hijau pandan, dan
juga putih dari selendang mayang yang berbentuk kotak-kotak, berpadu dengan
kuah santan berwarna putih.
Selendang Mayang (sumber: di sini) |
Rasa Selendang Mayang ini gurih
dengan manis yang nyaman di lidah. Kotak berwarna-warni tersebut terbuat dari
tepung beras yang dipadukan dengan hunkwe dengan rasa yang hambar dan tekstur
yang agak keras dan sedikit kenyal. Untuk menemani siang yang panas, Selendang
Mayang ini sangatlah pas. Harganya juga murah, seporsinya hanya Rp 3 ribu.
Sayangnya kuliner ini semakin langka dan jarang penjajajanya.
Komentar
Posting Komentar